Gambar Sampul Sosiologi · Bab IV Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultur
Sosiologi · Bab IV Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultur
Budiyono

24/08/2021 10:01:05

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sosiologi SMA/MA XI

99

Bab IV

Kelompok Sosial dalam

Masyarakat Multikultural

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multi-

kultural karena terdiri atas bermacam-macam suku bangsa

dengan perbedaan adat istiadat, kebudayaan, agama, sistem

sosial, dan bahasa daerah. Struktur masyarakat Indonesia yang

majemuk berpotensi untuk menimbulkan konflik dan

persoalan integrasi nasional.

Sumber : www.foto-foto.com

Gambar 4.1.

Masyarakat multikultur dapat dilihat dari pakaian adat suku bangsa

100

Sosiologi SMA/MA XI

Konsep Inti

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :

- mendeskripsikan faktor terbentuknya masyarakat multikultural;

- mendeskripsikan macam-macam multikultural;

- menentukan sikap yang kritis terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan

kebudayaan; dan

- mengembangkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap hubungan

keanekaragaman dan perubahan kebudayaan.

Tujuan Pembelajaran

Masyarakat

multikultural

Faktor-faktor

terbentuknya

masyarakat

multikultural

Letak wilayah Indonesia

Keadaan dan letak

geografis yang berbeda

Perkembangan daerah

yang tidak sama

Perbedaan sikap dalam

menyerap unsur budaya

asing

Perbedaan sistem religi

yang dianut

Asal-usul masyarakat

yang berbeda

Macam-macam

diferensiasi sosial

Diferensiasi ras

Diferensiasi etnis

Diferensiasi agama

Diferensiasi jenis kelamin

Terdiri atas

Meliputi

Sosiologi SMA/MA XI

101

Istilah masyarakat majemuk mula-mula diperkenalkan

oleh

Furnivall

untuk menggambarkan masyarakat Indone-

sia pada masa Hindia Belanda. Menurut

Clifford Geertz

,

masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terbagi-

bagi ke dalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri-

sendiri yang mana masing-masing subsistem terikat ke dalam

oleh ikatan-ikatan primordial.

multikultural, ras, etnis, agama, diferensiasi sosial, sistem relegi

Struktur masyarakat Indonesia yang multikultural dapat

dilihat dari dua ciri yang bersifat unik. Secara horizontal,

masyarakat Indonesia dicirikan oleh kenyataan-kenyataan

adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku

bangsa, agama, dan adat istiadat serta perbedaan-perbedaan

kedaerahan lainnya. Secara vertikal, struktur masyarakat

Indonesia dicirikan oleh adanya perbedaan-perbedaan vertikal

antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk me-

nimbulkan masalah tentang bagaim

ana masyarakat Indonesia

terintegrasi pada tingkat nasional. Kemajemukan masyarakat

yang bersifat multidimensional itu akan dan telah menimbul-

kan masalah tentang bagaimana masyarakat Indonesia

terintegrasi secara horizontal. Sementara itu, stratifikasi sosial

sebagaimana yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia

akan memberi bentuk pada integrasi nasional yang bersifat

vertikal.

Keadaan multikultural dalam masyarakat Indonesia

antara lain disebabkan oleh faktor letak wilayah Indonesia,

letak dan keadaan geografis setiap wilayah berbeda, per-

kembangan dan kemampuan daerah yang tidak sama, dan

perbedaan sikap dalam menyerap unsur budaya asing.

A.

Faktor-Faktor Terbentuknya Masyarakat

Multikultural

Kata Kunci

102

Sosiologi SMA/MA XI

1. Letak Wilayah Indonesia

Letak wilayah Indonesia digolongkan menjadi letak

astronomis dan letak geografis. Letak astronomis Indonesia

adalah letak Indonesia berdasarkan garis lintangnya dan garis

bujurnya. Secara astronomis, Indonesia terletak antara

6

o

LU - 11

o

LS dan 95

o

BT - 141

o

BT. Indonesia merupakan

negara kepulauan yang terletak di antara Benua Asia dan Benua

Australia serta antara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik.

Kondisi tersebut menyebabkan pulau-pulau di Indonesia

memiliki keragaman alam dan budaya.

2. Letak dan Keadaan Geografis Setiap

Wilayah Berbeda

Wilayah-wilayah Indonesia berada di tempat yang

berbeda-beda. Ada yang berada di dataran rendah, pe-

gunungan, pantai, dan di hutan pedalaman. Perbedaan itu

menyebabkan corak dan tradisi antarpenduduk atau suku

bangsa di Indonesia dari daerah satu ke daerah lain berbeda.

Peta Indonesia

Sosiologi SMA/MA XI

103

3. Perkembangan dan Kemampuan

Daerah yang Tidak Sama

Kemampuan daerah di Indonesia antara satu dengan

lainnya berbeda. Daerah yang memiliki banyak kekayaan alam

akan berbeda dengan daerah yang tidak memiliki kekayaan

alam yang cukup. Daerah yang memiliki banyak kekayaan

alam akan cenderung lebih cepat mengalami perubahan

karena banyaknya penduduk pendatang yang mengeksplorasi

kekayaan alam wilayah tersebut. Dengan demikian, terjadi

asimilasi kebudayaan.

4. Perbedaan Sikap dalam Menyerap

Unsur Budaya Asing

Masyarakat yang berpikiran maju akan lebih cepat me-

nerima adanya perubahan dibandingkan dengan masyarakat

tradisional. Kemudahan menerima pengaruh kebudayaan

asing menyebabkan mereka memiliki kebudayaan yang

beragam.

Sumber : Kompas

Gambar 4.2.

Kelompok masyarakat modern dan kelompok masyarakat tradisional memiliki perbedaan dalam menyerap

unsur budaya asing

5. Perbedaan Sistem Religi yang Dianut

Masyarakat

Masyarakat Indonesia memiliki agama dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berbeda-beda. Tiap-tiap

agama dan kepercayaan tersebut memiliki tata cara beribadah

yang berbeda-beda pula.

104

Sosiologi SMA/MA XI

Dalam masyarakat banyak dijumpai keadaan multikultural

berdasarkan ras, suku bangsa, daerah, dan agama.

1. Diferensiasi (Perbedaan) Ras

Banyak ahli mendefinisikan tentang ras. Pendapat mereka

tentang ras adalah sebagai berikut.

a. Horton dan Hunt

Mereka berpendapat bahwa yang dimaksud ras adalah

suatu kelompok manusia yang agak berbeda dengan

kelompok-kelompok lainnya selain dari segi ciri-ciri fisik

bawaan.

B.

Macam-Macam Diferensiasi Sosial

Robert Ezra Park

Keingintahuan : Informasi

6. Asal-Usul Warga Masyarakat yang Ber-

lainan

Anggota masyarakat dalam suatu wilayah tidak mungkin

hanya terdiri atas sekelompok warga saja. Mereka pasti datang

dari berbagai wilayah yang berbeda adat istiadat dan budaya-

nya.

Robert Ezra Park (1864-1944)

Park dianggap sebagai pelopor mazhab ekologi yang

diakui sebagai cabang sosiologi pada tahun 1925.

Pokok ajaran Park adalah suatu pendapat yang

menyatakan bahwa sosiologi meneliti masyarakat

setempat dari sudut hubungan antarmanusia. Nama

Park terkenal setelah menyusun buku dengan judul

Introduction to the Science of Sociology

pada tahun

1921. Dalam buku ini Park membahas semua

persoalan sosiologi. Di samping buku di atas, Park

juga menyusun buku berjudul

Race and Culture

dan

Old Worldstraits Transplanted

.

Sosiologi SMA/MA XI

105

b. Koentjaraningrat

Koentjaraningrat menyatakan bahwa ras adalah suatu

golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh

yang tertentu dengan frekuensi yang besar.

c.

Grosse

Grosse mengemukakan bahwa ras adalah segolongan

manusia yang merupakan satu kesatuan karena kesamaan

sifat jasmani dan rohani yang diturunkan sehingga dapat

dibedakan dengan kesatuan lain.

d. Kohlbrugge

Kohlbrugge menyatakan bahwa ras adalah manusia yang

memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani karena diturunkan,

sedangkan sifat-sifat kerohaniannya diabaikan.

Dapat disimpulkan bahwa ras adalah golongan manusia

dengan ciri fisik yang sama. Para ahli antropologi fisik

umumnya membedakan ras berdasarkan lokasi geografis, ciri-

ciri fisik, dan prinsip evolusi rasial.

Adapun ciri-ciri fisik sebagai dasar pembagian ras meliputi

ciri-ciri kualitas dan kuantitas. Ciri kualitas meliputi warna

kulit, bentuk rambut, bentuk lipatan mata, dan bentuk bibir.

Sedangkan ciri-ciri kuantitas meliputi bentuk badan, berat

badan, dan indeks kepala.

Wawasan Kebinekaan : Sara

Ras mengandung pengertian secara biologis dan fisik serta tidak termasuk

sifat-sifat budayanya. Berikan definisi ras menurut pendapatmu sendiri

berdasarkan materi yang telah diberikan. Kerjakan di buku kerjamu!

Hasilnya diskusikan dalam diskusi kelas!

Dilihat dari sudut geografis, ras berarti kumpulan individu

atau kelompok yang serupa dalam sejumlah ciri dan menghuni

suatu wilayah dan terkadang berasal dari wilayah yang sama.

a.

G. Cuvier

membedakan masyarakat ke dalam tiga

kelompok ras yaitu :

1)

ras putih (

Kaukasoid

);

2)

ras kuning (

Mongoloid dan Amerik

a);

3)

ras hitam (

Etiopid, Australid, dan Amerika

).

106

Sosiologi SMA/MA XI

Pembagian ras menurut

G. Cuvier

dalam perkembangan-

nya disempurnakan oleh

E. Von Eikstedt

.

b.

E. Von Eikstedt

membedakan masyarakat atas dasar

prinsip evolusi rasial. Ras-ras tersebut adalah

leukoderm,

melanoderm,

dan

xantoderm.

1)

Leukoderm

Leuko berarti putih. Ras yang termasuk dalam

leukoderm adalah Europid, Polinesid, Weddid, dan

Ainud. Penduduk yang termasuk dalam ras ini,

antara lain orang-orang Eropa dan Polinesia. Ras

Leukoderm memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a)

wajah dan bagian-bagiannya menonjol;

b)

rambut lurus hingga berombak;

c)

hidung sempit;

d)

tinggi;

e)

pigmentasi agak terang.

2)

Melanoderm

Melano berarti hitam. Ras yang termasuk melano-

derm Negrid, Melanesid, Pigmid, Australid.

Penduduk yang termasuk dalam ras ini, antara lain

orang Afrika, Aborigin, dan Melanesia. Ciri-ciri ras

melanoderm, antara lain :

a)

warna kulit agak gelap;

b)

rambut agak keriting;

c)

hidung sangat lebar;

d)

wajah prognat;

e)

bibir sangat tebal.

3)

Xantoderm

Xanto berarti kuning. Ras yang termasuk xantoderm,

yaitu Mongoloid, Indianid, dan Khoisanid. Penduduk

yang termasuk dalam ras xantoderm, antara lain

orang Asia, Indian, Eskimo, dan bangsa Khoisan di

Afrika. Ciri-ciri ras xantoderm, antara lain

a)

wajah rendah dengan pangkal hidung rendah;

b)

pipi menonjol ke depan;

c)

celah mata mendatar dengan kerut mongol

(

epicantus internus

);

d)

rambut lurus, hitam, tebal;

e)

warna kulit kekuningan.

Sosiologi SMA/MA XI

107

c.

A.L. Krober

mengklasifikasikan ras-ras di dunia menjadi

lima golongan ras utama.

1)

Ras Australoid,

yaitu penduduk asli Australia

(Aborigin);

2)

Ras Mongoloid,

terdiri atas:

a)

Asiatic Mongoloid, terdapat di Asia Utara, Asia

Tengah, dan Asia Timur;

b)

Malayan Mongoloid, terdapat di Asia Tenggara,

Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli

Taiwan;

c)

American Mongoloid merupakan penduduk asli

Amerika Utara dan Amerika Selatan, yaitu orang

Eskimo di Amerika Utara hingga penduduk

Terra del Fuego di Amerika Selatan.

3)

Ras Kaukasoid

terdiri atas empat subras.

a)

Nordic terdapat di Eropa Utara sekitar Laut

Baltik;

b)

Alpine terdapat di Eropa Tengah dan Eropa

Timur;

c)

Mediteranian, yaitu penduduk sekitar Laut

Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran;

d)

Indic terdapat di Pakistan, India, Bangladesh,

dan Sri Lanka.

4)

Ras Negroid

terbagi atas tiga subras.

a)

African Negroid terdapat di Benua Afrika;

b)

Negrito terdapat di Afrika Tengah, Semenanjung

Malayu, dan Filipina;

c)

Melanesian terdapat di Irian (Papua) dan

Melanesia.

5)

Ras-ras khusus

yang merupakan ras yang tidak dapat

diklasifikasikan ke dalam keempat ras pokok

tersebut. Ras-ras khusus itu sebagai berikut.

a)

Bushman, yaitu penduduk daerah gurun

Kalahari dan Afrika Selatan;

b)

Weddoid, yaitu penduduk pedalaman Sri Lanka

dan Sulawesi Selatan;

c)

Polynesian, yaitu penduduk di Kepulauan

Mikronesia dan Polynesia;

d)

Ainu, yaitu penduduk Pulau Karafuto dan

Hokkaido, Jepang Utara.

108

Sosiologi SMA/MA XI

Perhatikan gambar di samping ini dengan saksama.

1.

Termasuk ras apakah orang dalam gambar?

2.

Di manakah wilayah tempat tinggal mereka?

3.

Sebutkan ciri-ciri fisik ras pada gambar!

Wawasan Kebinekaan : Perbedaan

1.

Termasuk ras apakah orang pada gambar?

2.

Di manakah wilayah tempat tinggal mereka?

3.

Sebutkan ciri-ciri fisik ras yang ada pada gambar!

Sementara itu, beberapa ras di Indonesia dibagi menjadi

sebagai berikut.

a. Ras Malayan Mongoloid

Ras Malayan Mongoloid terdapat di Sumatera, Jawa, Bali,

Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.

Adapun ciri-ciri ras ini, antara lain :

1)

warna kulit sawo matang;

2)

mata hitam;

3)

rambut hitam serta lurus dan berombak;

4)

hidung dan bibir tebal;

5)

tinggi badan rata-rata 150-165 cm.

b. Ras Melanesoid

Ras Melanesoid terdapat di wilayah Irian Jaya (Papua),

Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ciri-ciri ras melanesoid

adalah

1)

warna kulit hitam;

2)

rambut hitam dan keriting;

3)

bibir agak tebal;

4)

badan tegap;

5)

hidung lebar cenderung pesek;

6)

tinggi badan rata-rata 160-170 cm.

Sosiologi SMA/MA XI

109

c.

Ras Asiatic-Mongoloid

Ras ini kebanyakan kaum pendatang dan biasanya mereka

tinggal di kota-kota besar. Penduduk yang termasuk ras ini

adalah orang Cina, Jepang, dan Korea. Beberapa ciri ras Asi-

atic-Mongoloid adalah

1)

warna kulit kuning;

2)

mata sipit;

3)

bibir tipis;

4)

rambut hitam dan cenderung lurus;

5)

tinggi badan rata-rata 155-165.

d. Ras Kaukasoid

Penduduk yang termasuk ras ini adalah orang India,

Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika. Ras ini juga

merupakan kaum pendatang yang umumnya tinggal di kota-

kota besar. Ciri-ciri ras ini adalah sebagai berikut:

1)

warna kulit orang India agak kuning, sedangkan orang

Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika adalah

putih;

2)

rambut hitam atau pirang;

3)

hidung mancung;

4)

bibir tipis;

5)

tinggi badan rata-rata 165-180.

Ras-ras yang ada di Indonesia tersebut berada tersebar di

seluruh wilayah Indonesia. Ras-ras tersebut mempunyai

kebudayaan yang berbeda dengan ras lainnya. Akan tetapi,

untuk saat ini kebudayaan mereka telah terpengaruh oleh

kebudayaan ras lain.

Sumber : Indonesian Heritage

Gambar 4.3.

Beberapa ras yang mendiami wilayah Indonesia

Sumber : Indonesian Heritage

110

Sosiologi SMA/MA XI

2. Diferensiasi (Perbedaan) Etnis

Beragamnya suku bangsa di Indonesia turut mewarnai

diferensiasi sosial. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat

terdiri atas berbagai suku bangsa yang berbeda. Menurut

Koentjaraningrat, suku bangsa berarti sekelompok manusia

yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran

dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya

dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa merupakan

gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial

karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum

berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan.

Ciri-ciri suku bangsa adalah memiliki kesamaan

kebudayaan, bahasa, adat istiadat, dan kesamaan nenek

moyang. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa

satu dengan lainnya, antara lain bahasa daerah, adat istiadat,

sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal.

Tiap-tiap anggota suku bangsa akan menggunakan identitas suku

bangsanya dan tetap menjunjung tinggi kebudayaannya walaupun mereka

berada di tempat yang jauh dari daerah asalnya. Mereka bersikap seperti

itu karena kesatuan kebudayaan bukan ditentukan oleh orang luar tetapi

ditentukan oleh warga pemilik kebudayaan yang bersangkutan.

Wawasan Kebinekaan : Berempati

Sumber : Atlas Sejarah

Gambar 4.4.

Peta perjalanan nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan.

Bangsa

Munda

Yunan

Arus Laut Muson

Ke Madagaskar

Sosiologi SMA/MA XI

111

Perhatikan peta di atas! Peta itu menunjukkan rute

perjalanan nenek moyang bangsa Indonesia. Diperkirakan

nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Mereka

kemudian melakukan perjalanan laut dan sampailah ke

Indonesia. Sebelum kedatangan orang-orang Yunan tersebut

di Indonesia telah tinggal beberapa suku bangsa, yaitu Negrito

dan Weddoid. Antara orang-orang Yunan dan suku bangsa

asli Indonesia kemudian berbaur hingga menjadi kebudayaan

seperti sekarang ini.

a. Suku Bangsa Negrito

Ciri suku bangsa Negrito terlihat pada suku Aeta (di

Filipina), suku Semang (di Malaysia), dan suku Tapiro (di

Papua).

b. Suku Bangsa Weddoid

Ciri-ciri suku bangsa Weddoid terlihat pada suku Toala

(di Semenanjung barat daya Sulawesi), suku Tomuna di Pulau

Muna, suku Senai di Malaysia, suku Kubu di Jambi, suku

Gayo di Aceh, dan suku Mentawai di Kepulauan Mentawai.

Suku bangsa yang dianggap nenek moyang bangsa

Indonesia adalah suku bangsa Melayu. Berdasarkan ciri-ciri

kebudayaan yang dimiliki suku bangsa Melayu dapat

digolongkan menjadi Melayu Tua (Proto Melayu) dan Melayu

Muda (Deutero Melayu).

1) Melayu Tua (Proto Melayu)

Gambaran suku bangsa Melayu Tua dapat dilihat pada

suku bangsa Batak, Dayak, Toraja. Suku bangsa ini memiliki

kebudayaan yang masih asli. Artinya, belum mendapat

pengaruh dari luar, seperti Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen.

Kepercayaannya masih animisme dan dinamisme.

2) Melayu Muda (Deutero Melayu)

Golongan Melayu Muda (Deutero Melayu) memiliki

peradaban dan kebudayaan yang lebih maju daripada Melayu

Tua. Suku yang termasuk golongan Melayu Muda, misalnya

suku Jawa, Minangkabau, Bali, dan Bugis. Kebudayaan pada

golongan Melayu Muda telah terpengaruh kebudayaan yang

dibawa para pedagang dan pelaut yang tersebar di seluruh

Indonesia.

112

Sosiologi SMA/MA XI

Kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia terdiri atas

berbagai macam suku bangsa yang menempati seluruh

wilayah Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Jumlah suku bangsa di Indonesia sangat banyak. Para ahli

memiliki pendapat yang berbeda terhadap jumlah suku

bangsa di Indonesia.

Berkaitan dengan jumlah suku bangsa yang ada di Indo-

nesia, beberapa ahli berpendapat.

a. Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat, jumlah suku bangsa di

Indonesia ada 195 suku bangsa. Suku-suku bangsa tersebut

tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Persebaran jumlah suku

bangsa di Indonesia menurut Koentjaraningrat adalah sebagai

berikut.

1)

Sumatera

: 42 suku bangsa

2)

Jawa dan Madura

: 8 suku bangsa

3)

Bali dan Lombok

: 3 suku bangsa

4)

Kalimantan

: 25 suku bangsa

5)

Sulawesi

: 37 suku bangsa

6)

Timor

: 24 suku bangsa

7)

Kepulauan Barat Daya : 5 suku bangsa

8)

Maluku

: 9 suku bangsa

9)

Ternate

: 5 suku bangsa

10) Papua

: 27 suku bangsa

Jumlah

: 195 suku bangsa

b. M.A. Jaspan

Menurut Jaspan, jumlah suku bangsa di Indonesia ada

366 suku bangsa. Persebaran suku-suku bangsa tersebut di

tiap-tiap pulaunya adalah sebagai berikut.

1)

Sumatera

: 49 suku bangsa

2)

Jawa

: 7 suku bangsa

3)

Kalimantan

: 73 suku bangsa

4)

Sulawesi

: 117 suku bangsa

5)

Nusa Tenggara

: 30 suku bangsa

6)

Maluku dan Ambon

: 41 suku bangsa

7)

Papua

: 49 suku bangsa

Jumlah

: 366 suku bangsa

Sosiologi SMA/MA XI

113

c.

Sutan Takdir Alisyahbana

Menurut Sutan Takdir Alisyahbana jumlah suku bangsa

di Indonesia ada 200-250 suku bangsa.

d. Hilderd Geertz

Menurut Hilderd Geertz, jumlah suku bangsa di Indo-

nesia ada 300 suku bangsa. Keanekaragaman suku bangsa di

Indonesia menimbulkan pula keanekaragaman adat istiadat

dan budaya bangsa. Setiap suku bangsa memiliki budaya dan

adat yang berbeda-beda. Seorang ahli antropologi,

Va n

Vollenhoven

membagi suku-suku bangsa di Indonesia

berdasarkan hukum adat. Pembagian tersebut disebut dengan

lingkaran hukum adat. Adapun lingkaran hukum adat suku-

suku bangsa di Indonesia sebagai berikut.

1.

Aceh

10. Kalimantan

2.

Gayo Alas dan Batak

11. Sangir Talaud

3.

Nias dan Batu

12. Gorontalo

4.

Minangkabau

13. S

ulawesi selatan

5.

Mentawai

14. Ternate

6.

Sumatera Selatan

15. Ambon dan Maluku

7.

Enggano

16. Kepulauan Barat Daya

8.

Melayu

17. Papua

9.

Bangka dan Belitung

18. Timor

19. Bali dan Lombok

20. Jawa Tengah dan Jawa Timur

21. Surakarta dan Yogyakarta

22. Jawa Barat

Wawasan Kebinekaan : Budaya

Tunjukkan suku-suku bangsa di Indonesia dan persebarannya menurut

Sutan Takdir Alisyahbana dan Hilderd Gertz!

114

Sosiologi SMA/MA XI

Sumber : Katalog Kalender 2007

Gambar 4.5.

Tempat-tempat ibadah umat beragama di Indonesia

3. Diferensiasi (Perbedaan) Agama

Perhatikan gambar-gambar di atas! Gambar tersebut

menunjukkan beberapa macam tempat ibadah di Indonesia.

Hal itu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki

beragam agama yang harus diakui keberadaannya dan

dihormati.

Bangsa Indonesia bersifat terbuka dalam menerima

pengaruh agama yang datang dari luar. Agama-agama yang

datang dan kemudian dianut bangsa Indonesia hingga saat

ini adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Setiap

agama tersebut memiliki berbagai perbedaan, yaitu :

a.

konsep keimanan;

b .

kitab suci yang dijadikan sumber ajaran agama;

c.

nabi atau rasul pembawa ajaran agama kepada umatnya;

d.

sistem peribadatan serta upacara keagamaan;

e.

hukum-hukum yang berlaku dalam kehidupan.

Sosiologi SMA/MA XI

115

Emile Durkheim (1858-1917)

Menurut Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam

masyarakat dan proses-proses sosial. Ia mengadakan pembagian sosiologi

atas tujuh seksi.

1.

Sosiologi umum yang menyangkut

kepribadian individu dan kelompok

manusia.

2.

Sosiologi agama.

3.

Sosiologi hukum dan moral yang mencakup

organisasi politik, organisasi sosial,

perkawinan dan keluarga.

4.

Sosiologi tentang kejahatan.

5.

Sosiologi ekonomi yang mencakup ukuran-

ukuran penelitian dan kelompok kerja.

6.

Demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan.

7.

Sosiologi estetika.

Menurut Durkheim, agama dapat mengantarkan manusia menjadi

makhluk sosial. Agama juga melestarikan masyarakat, memeliharanya di

hadapan manusia lain, dan menanamkan sifat dasar manusia untuk-Nya.

4. Diferensiasi (Perbedaan) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan diferensiasi sosial yang diperoleh

manusia sejak lahir. Jenis kelamin adalah pembeda yang

paling t

erlihat dalam kehidupan masyarakat. Secara kodrati

jenis kelamin manusia di seluruh dunia hanya ada laki-laki

dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin itu membawa

konsekuensi yang berbeda pula. Konsekuensi itu adalah:

a.

tugas-tugas sosial keseharian;

b .

psikologis keluarga;

c.

fungsi anatomi.

Di dalam masyarakat primitif dan tradisional, perbedaan

jenis kelamin seringkali merefleksikan perbedaan hak dan

kewajiban sehingga kedudukan kaum wanita dalam banyak

hal ditempatkan lebih rendah daripada kaum pria.

Meningkatnya gerakan emansipasi dan makin bertambahnya

jumlah keterlibatan kaum wanita dalam sektor publik telah

mengakibatkan makin menguatnya tuntutan agar pria dan

wanita ditempatkan pada kedudukan sejajar.

Info

116

Sosiologi SMA/MA XI

Pengertian antara gender dan jenis kelamin masih dipandang sama oleh

sebagian orang. Sebenarnya jenis kelamin menunjuk pada pembagian jenis

kelamin manusia yang ditentukan secara biologis dan melekat pada jenis

kelamin tertentu. Misalnya, laki-laki adalah manusia yang memiliki pe-

nis, jakun (

kala menjing

), dan memproduksi sperma. Sedangkan

perempuan memiliki alat rahim, memproduksi sel telur, dan mempunyai

alat menyusui. Jadi, alat-alat tersebut tidak dapat dipertukarkan antara

laki-laki dan perempuan. Secara permanen tidak berubah dan merupakan

ketentuan yang disebut kodrat.

Gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan

perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya,

perempuan pasti identik dengan sikap manja, lemah lembut, dan keibuan.

Sedangkan laki-laki dianggap kuat dan rasional. Sifat-sifat tersebut dapat

dipertukarkan.

Raden Ajeng Kartini adalah tokoh pejuang emansipasi wanita. Dari

tangannya kedudukan kaum perempuan berhasil sejajar dengan laki-

laki. Sampai sekarang gaung dan perjuangan emansipasi terus berlanjut.

Banyak seminar, demonstrasi, dan aktivitas-aktivitas lain yang

menyuarakan tuntutan persamaan hak antara kaum laki-laki dan

perempuan. Bagaimana pendapat kalian tentang tuntutan emansipasi

wanita saat ini?

Wawasan Kebinekaan : Bias Gender

Wawasan Kebinekaan : Perbedaan

Sosiologi SMA/MA XI

117

1.

Pembedaan ras dilakukan berdasarkan lokasi geografis dan ciri-ciri

fisik, yaitu warna mata, warna kulit, warna rambut, bentuk kepala,

dan bentuk wujud.

2.

Faktor penyebab diferensiasi sosial adalah letak keadaan geografis

kepulauan Indonesia, perkembangan dan kemampuan daerah, sistem

religi, dan asal usul.

3.

Struktur masyarakat majemuk berpotensi menimbulkan konflik.

4.

Masyarakat Indonesia terdiri atas beragam adat istiadat, kebudayaan,

agama, sistem sosial, dan bahasa daerah.

5.

Masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terbagi-bagi ke

dalam sub-subbab sistem yang berdiri sendiri dan terikat ke dalam

ikatan primodial.

6.

Banyak faktor penyebab multikultural, seperti letak wilayah Indone-

sia, letak dan keadaan geografis setiap wilayah, perkembangan dan

kemampuan daerah yang tidak sama.

Ringkasan

Uji Kompetensi

Catatan: Kerjakan di buku tugasmu!

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di

depan jawaban yang benar!

1.

Berikut ini merupakan ciri-ciri badaniah,

kecuali

....

a. warna kulit, bentuk mata, dan tinggi badan

b . warna kulit, warna rambut, dan jenis budaya

c. warna rambut, bentuk muka, dan bentuk mata

d. warna kulit, warna rambut, dan bentuk muka

e. warna kulit, bentuk hidung, dan ukuran badan

2.

Berikut ini yang merupakan pernyataan lingkaran

hukum adat menurut Van Vollen Hoven adalah ....

a. Surakarta termasuk dalam lingkaran hukum adat Jawa

Tengah.

b. Jawa Tengah dan Jawa Barat termasuk dalam satu

lingkaran hukum adat.

c. Surakarta dan Yogyakarta termasuk dalam satu

lingkaran hukum adat.

118

Sosiologi SMA/MA XI

d. Surakarta termasuk dalam lingkaran hukum adat

Yogyakarta.

e. Yogyakarta merupakan dalam lingkaran hukum adat

Jawa Tengah.

3.

Suku bangsa seringkali dikuatkan oleh kesatuan ....

a. tempat tinggal

b . bahasa

c. adat istiadat

d. kebudayaan

e. kesenian

4.

Faktor yang membedakan antara ras dan suku bangsa

adalah didasarkan pada ....

a. ras berdasarkan ciri-ciri badaniah, sedangkan suku

bangsa pada kesatuan budaya

b . ras berdasarkan warna kulit, sedangkan suku bangsa

pada bahasa

c. ras berdasarkan kesatuan budaya, sedangkan suku

bangsa pada warna kulit

d. ras berdasarkan kesatuan budaya, sedangkan suku

bangsa ciri-ciri badaniah

e. ras berdasarkan warna kulit, sedangkan suku bangsa

kedaerahan

5.

Suku bangsa di Indonesia bagian barat termasuk dalam

ras ....

a. Mongoloid Melayu muda

b . Mongoloid Melayu tua

c. Astroloid

d. Melanesian Negroid

e. Asiatik Mongoloid

6.

Berikut ini yang

bukan

merupakan faktor penyebab per-

bedaan bahasa dan adat istiadat adalah ....

a. keadaan dan letak geografis

b . lingkaran hukum adat

c. wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau

d. latar belakang sejarah yang berbeda

e. terbatasnya sarana transportasi

Sosiologi SMA/MA XI

119

7.

Perbedaan bahasa ibu, adat istiadat, dan kesenian me-

nunjukkan perbedaan berdasarkan ....

a. ras

b . plan

c. profesi

d. suku bangsa

e. komunitas

8.

Syarat terbentuknya suku bangsa adalah anggotanya

memiliki kesamaan ....

a. asal usul dan adat istiadat

b . kepentingan dan wilayah

c. sejarah dan cita-cita

d. mata pencaharian dan tempat asal

e. ciri fisik dan ciri psikologis

9.

Arek-arek Surabaya merupakan penyebutan terhadap

orang-orang yang termasuk kesatuan ....

a. genealogis

b . teritorial

c. keluarga

d. kekerabatan

e. suku bangsa

10. Sarana pergaulan antarsuku bangsa yang berbeda adalah

....

a. bahasa dan sastra

b . keluarga dan tetangga

c. sekolah dan pekerjaan

d. pasar dan pelabuhan

e. bank dan kenangan

B.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat

dan jelas!

1.

Jelaskan tentang keanekaragaman ras di Indonesia!

2.

Jelaskan pengertian suku bangsa menurut Koentjara-

ningrat!

3.

Jelaskan perbedaan antara ras dengan suku bangsa!

4.

Apakah aliran kepercayaan tidak ada hubungannya

dengan agama?

5 .

Termasuk ras apakah suku bangsa yang ada di Indonesia?

120

Sosiologi SMA/MA XI

Setelah mempelajari bab ini, kalian seharusnya memahami tentang :

1.

faktor-faktor terbentuknya masyarakat multikultural,

2.

mendeskripsikan macam-macam multikultural,

3.

mengembangkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap hubungan

keanekaragaman dan perubahan kebudayaan.

Apabila ada hal-hal yang belum kalian pahami, pelajarilah kembali

sebelum melanjutkan ke bab berikutnya.

Refleksi